Kaltenghits.com – Mengawali tahun 2022, kebakaran terjadi di dua daerah di Kalimantan Tengah, yang menghanguskan tiga buah rumah dan sebuah bangunan tempat usaha pembuatan batako serta sejumlah kendaraan di dalamnya.
Kebakaran pertama terjadi di Jalan Brigjen Katamso Km 2 Gang Temenggung Roing RT 28 Kelurahan Melayu Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara.
Pada peristiwa yang terjadi Minggu (2/1/2022) pagi sekitar pukul 09.36 Wib itu, tiga buah rumah warga ludes terbakar.
Tiga buah rumah warga berkonstruksi kayu itu milik Hajiah, Madinor dan Anang serta sebuah rumah yang terdampak milik Hariyanto yang mengenai dapurnya.
“Api diketahui oleh warga sekitar berasal dari dapur rumah ibu Hajiah,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara Rizali Hadi, dilansir Antara.
Api baru berhasil dipadamkan sekitar jam 11.13 WIB oleh masyarakat setempat dibantu BPBD dan pemadam kebakaran pemerintah daerah serta relawan dari RMPB setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Di hari yang sama, peristiwa serupa juga terjadi di Desa Telaga Baru Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul11.00 Wib itu menghanguskan sebuah bangunan tempat usaha pembuatan batako dan sejumlah kendaraan di dalamnya.
“Kebakaran terjadi cukup cepat sehingga ada beberapa kendaraan yang juga ikut terbakar,” kata Husaini, warga setempat.
Api pertama kali terlihat berasal dari bagian belakang, kemudian menjalar dengan cepat dan menghanguskan sebagian besar bangunan yang terbuat dari kayu, milik warga bernama Tasman (60) tersebut.
Warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya namun api terus membesar.
Ukuran bangunan tanpa dinding namun cukup lebar itu membuat warga cukup kesulitan memadamkannya. Warga juga tidak berani masuk menyelamatkan barang berharga karena khawatir atap bangunan itu runtuh.
“Kebakaran itu baru diketahui ketika api sudah besar dan membakar sebagian atap bangunan itu. Bangunannya juga tinggi sehingga cukup menyulitkan untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, baru pemadaman bisa maksimal,” kata Rudi, warga lainnya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur yang menurunkan armada dengan 30 personel baru berhasil memadamkan api sekitar satu jam kemudian.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun disebutkan ada tiga sepeda motor dan satu mesin pembuatan batako ikut terbakar dalam musibah tersebut.
Sebagian batako yang sudah dicetak dan siap dipasarkan, juga terkena api. Namun diperkirakan sebagian batako tidak sampai rusak sehingga masih bisa dimanfaatkan.
Belum diketahui penyebab kebakaran itu. Namun saat kejadian, dikabarkan tidak ada aktivitas di tempat usaha pembuatan batako tersebut.
Sementara itu, saat ini Polsek Ketapang masih menyelidiki kejadian tersebut. Polisi meminta keterangan sejumlah warga dan pemilik tempat usaha untuk menelusuri penyebab kebakaran tersebut.