Hadir mendampingi Wagub pada kesempatan kali ini, antara lain Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Kaspinor dan perwakilan dari BPBPK Provinsi Kalteng.
Rakornas secara resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo. Tampak mendampingi Presiden, antara lain Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Suharyanto.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa saat ini semua negara mewaspadai perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana. “Indonesia menempati 3 teratas paling rawan bencana,” ungkap Presiden.
Frekuensi bencana di Indonesia naik 81%, yakni dari 1.945 bencana pada tahun 2010 menjadi 3.544 bencana pada tahun 2022. Bencana-bencana tersebut meliputi bencana non alam serta bencana alam, seperti banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, dan gempa bumi. “Siaga dan waspada menjadi kunci, baik tahap pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana, semuanya harus dikelola dengan baik,” tegas Presiden.
Presiden menilai tahap pra bencana sangat penting dalam rangka memitigasi risiko serta meminimalisasi korban dan kerugian. Untuk itu, Presiden Jokowi memaparkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan pada tahap pra bencana, yakni sistem peringatan dini, edukasi bencana kepada masyarakat, serta tata ruang dan konstruksi.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Wagub Edy Pratowo mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bekerja sama dengan TNI/Polri dan stakeholder terkait lainnya dalam penanggulangan bencana. Selain itu, Wagub menekankan kepada semua pihak terkait agar mengutamakan keselamatan masyarakat dan melakukan evaluasi agar penanganan bencana ke depan lebih baik lagi. (BA/red)