5. Jangan biarkan kritikan berakhir tanpa tindakan yang nyata
Tunjukkan bahwa kamu terus bertumbuh jadi individu yang mau belajar dari kelemahan diri. Saat sudah ditahap menerima kritikan dan mengetahui letak kesalahan, kamu perlu menunjukan perubahan positif melalui tindakan.
Jika perlu, mintalah saran pada pemberi kritik tentang perubahan-perubahan baik yang bisa kamu lakukan. Siapa tahu, kan, dia pernah punya pengalaman yang sama denganmu dan akhirnya juga memutuskan untuk memperbaiki diri.
Inilah yang dimaksud dengan kritik yang membangun karena memberimu celah untuk mengasah keterampilan dan kemampuan.
6. Minta waktu untuk memikirkan kritik
Ya, kecenderungan lain ketika mendapatkan kritikan adalah membuat alasan.
Cara ini kadang dipakai untuk membenarkan perilaku yang memang salah atau malah menolaknya mentah-mentah. Padahal, sikap ini justru berdampak negatif. Pasalnya, seseorang tidak belajar untuk menyadari kesalahan, tapi malah menampiknya.
Selain jangan membuat alasan, hindari pula mengalihkan fokus pada kekurangan orang lain karena justru memperkeruh suasana.
Ketika memang masih sulit menerima kritikan dan melihat fakta di dalamnya, cobalah minta waktu untuk memikirkannya. Katakan bahwa kamu perlu memahami kata-kata si pemberi kritik dan ucapkan terima kasih atas keterbukaannya padamu. Cara ini jauh lebih bijak ketimbang kamu membuat alasan untuk menolak kritikan.
7. Efek dari kritikan masih cukup membekas secara emosional
Hmm, coba luangkan waktu bermeditasi, kawan. Kritikan, meski itu benar, tak jarang tetap memberikan efek emosional yang nggak mengenakkan.