PALANGKA RAYA, kaltenghits.com – Melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap remaja hingga orang dewasa, mungkin akan lebih mudah. Namun tidak demikian halnya dengan warga lanjut usia atau lansia.
Selain keterbatasan kemampuan fisik untuk datang ke lokasi vaksinasi terpusat, terutama memberikan mereka pemahaman akan pentingnya vaksinasi pun tak semudah membalikkan telapak tangan.
Tak sedikit dari para lansia itu yang menolak untuk divaksin, dengan berbagai macam alasannya. Ada pula yang harus dibujuk rayu sedemikian rupa terlebih dulu, baru mereka bersedia untuk disuntik vaksin.
Namun dilain pihak, tak kalah banyak pula para lansia yang bersedia divaksin, namun terpaksa gagal. Kelompok ini justru yang terbanyak. Sehingga terkadang tim harus kembali datang pada hari berbeda untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Berbagai tantangan itulah yang dirasakan Tim Medical Intelligence Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalteng ketika “berburu” lansia di berbagai penjuru Kalimantan Tengah.
“Ada yang ngotot, pokoknya tidak mau divaksin. Meskipun sudah dibujuk dan diberikan pengertian oleh banyak orang. Ada pula yang baru mau divaksin dengan syarat-syarat tertentu,” ungkap salah satu anggota tim Tim Medical Intelligence yang melakukan vaksinasi door to door dengan sasaran lansia di wilayah Kabupaten Katingan.
Selain tantangan penolakan, tim juga harus rela menyisir dari desa ke desa, kampung ke kampung untuk mendapati lansia yang akan divaksin. “Terkadang dalam satu desa kan hanya ada beberapa orang, setelah itu kita geser lagi ke desa lainnya lagi. Ada yang jarak antardesa dekat, tapi ada pula yang jauh,” imbuh dia.
Namun semua tantangan tersebut tidak menjadi penghalang tim yang bertugas di lapangan. Bekerja sama dengan puskesmas-puskesamas dan pemerintah kecamatan serta desa, tim Binda Kalteng terus melakukan “perburuan” lansia hingga pelosok-pelosok daerah. Tim pun bergerak dari pagi hingga malam, mendatangi setiap rumah yang ada lansia-nya.
Menurut data yang ada, kata Kabinda Kalteng, Brigjen TNI Sinyo, sejak 27-29 Desember tadi, pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap 821 lansia se Kalteng.
“Sampai hari ini, kami menargetkan vaksinasi lansia ini bisa mencapai 1000 orang se Kalimantan Tengah,” kata Kabinda Kalteng, Brigjen TNI Sinyo, Kamis (30/12/2021).
Berdasarkan informasi dari tim di lapangan, lanjut Sinyo, selain masih ada sejumlah lansia yang menolak untuk divaksin, sebagian besar justru gagal divaksin karena tidak lolos skrining kesehatan.
“Vaksinasi terhadap lansia ini memang membutuhkan upaya lebih, karena sebagian harus didatangi berulang kali ke rumah, banyak yang gagal divaksin karena saat skrining awal tidak memenuhi syarat untuk divaksin. Rata-rata karena tensi yang tinggi. Misalnya seperti yang ditemui di beberapa desa di Kecamatan Katingan Tengah, dari 183 lansia yang ditemui, hanya 63 yang bisa divaksin, sedangkan sisanya 120 lansia rata-rata memiliki tensi di atas 200,” beber Sinyo.
Meskipun sulit, lanjut dia, namun vaksinasi Lansia akan terus dilakukan oleh BIN sesuai arahan Presiden RI dalam upaya mengejar target vaksinasi Lansia. “Bahkan tim kami bergerak dari rumah ke rumah, dari pagi hingga malam hari,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng per 29 Desember 2021, capaian vaksinasi lansia se-Kalteng mencapai 81.044 orang (57,47 persen) untuk dosis I dan 48.996 orang (34,74 persen) untuk dosis lengkap.
Beberapa daerah yang capaian dosis I nya sudah di atas 60 persen yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara, Pulang Pisau, Kapuas, Lamandau, Murung Raya, serta Barito Selatan. Sedangkan yang capaian paling rendah yaitu Kab Gunung Mas yang baru mencapai 39,3 persen. (han)