Kaltenghits.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan pentingnya manajemen pengelolaan air dalam menghadapi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Sebab, perubahan iklim nyata buktinya.
Pemerintah, lanjut dia, perlu menyiapkan sejumlah skenario hingga skenario terburuk, sebab pola cuaca ekstrem di Indonesia jauh lebih sering terjadi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Fenomena siklon bisa dikatakan sangat jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun, selama 10 tahun terakhir kejadian siklon tropis semakin sering terjadi. Kondisi ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim adalah benar-benar nyata,” tutur Dwikorita.
Dwikorita menjelaskan biasanya di Indonesia, hanya terkena bagian ekornya siklon saja, tapi sekarang justru bibit siklon tersebut muncul dan terbentuk di wilayah Indonesia.
Terakhir, Siklon Tropis Seroja yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021.
Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
BMKG memprakirakan sejumlah daerah di Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang. Oleh karena cuaca buruk itu, BMKG meminta masyarakat waspada.
BMKG berdasarkan sistem peringatan dini cuacanya, memperkirakan sejumlah wilayah berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, antara lain Aceh, Bali, Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta.
Kemudian Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara.
Ada pula Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.