SAMPIT, kaltenghits.com – Kebakaran besar yang melanda Pasar Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin (3/1/2022) siang, mengakibatkan sekitar 50 bangunan hangus terbakar. Tak hanya itu, musibah kebakaran tersebut juga menelan satu korban meninggal dunia.
Meski tidak menjadi korban kebakaran secara langsung, satu orang warga yang meninggal dunia itu diduga karena syok setelah mengetahui rumah ikut ludes dilalap api.
Korban meninggal dunia bernama Muhammad Mu’thi (53). Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang itu diduga syok setelah melihat rumahnya yang berada di kawasan pasar, ikut ludes terbakar dalam musibah ini.
“Korban meninggal diduga karena syok atau terkejut, saat mengetahui rumahnya ikut terbakar,” kata Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah.
Sementara bangunan yang terbakar, kata Ubadillah, terdiri dari rumah warga dan kios pasar. “Ada sekitar 50-an bangunan yang dilalap api,” ujarnya.
Kebakaran yang melanda Pasar Desa Pundu itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Kondisi cuaca yang berangin cukup kencang karena tengah mendung, membuat api dengan cepat merambat dan membakar, karena hampir semua bangunan di kawasan itu terbuat dari kayu.
Kobaran api baru bisa dipadamkan lebih dari tiga jam, atau sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah pemadaman dilakukan oleh masyarakat dibantu dua unit mobil pemadam kebakaran dari PT Windu Nabatindo, dua mobil pemadam dari Kabupaten Katingan dan tiga unit mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur.
Ada dugaan kebakaran dipicu korsleting listrik. Namun untuk mengetahui penyebabnya, saat ini polisi masih menyelidiki kejadian tersebut dengan meminta keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga yang juga salah satu korban, kata Ubaidillah, sebelum api membesar dan melalap puluhan bangunan, sempat terdengar suara letusan. Tak lama berselang, api pun langsung membesar dan melalap bangunan yang ada.
Hingga saat ini, belum diketahui berapa nilai kerugian yang terjadi akibat musibah kebakaran besar tersebut.
Sementara aparat kepolisian dari Polres Kotawaringin Timur dan Polsek Cempaga Hulu masih terus melakukan penyelidikan serta meminta keterangan dari sejumlah saksi serta barang bukti, guna mengetahui penyebab kebakaran.
