Kaltenghits.com – Menantu Rizieq Shihab, Muhammad Bin Husein Alatas, dikenalkan sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) di Aksi Bela Islam 2503 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (25/3).
Menurut pantauan CNNIndonesia di lokasi, Muhammad datang tak lama setelah massa berkumpul. Setelah itu, Slamet Maarif menyusul. Sejumlah tokoh lain pun hadir di lokasi.
“Ada Ketum PA 212, alhamdulillah hadir juga di tengah kita Ketum FPI, Front Persaudaraan Islam yang baru, Habib Muhammad Bin Husein Alatas. Nanti juga akan ada tokoh lain hadir,” kata Plt Wakil Ketua Umum PA 212, Novel Bamukmin di lokasi.
Informasi Muhammad menjabat sebagai Ketua Umum FPI yang baru juga telah dibenarkan oleh Tim Advokasi Front Persaudaraan Islam (FPI) Aziz Yanuar.
Sosok Muhammad Bin Husein Alatas
Muhammad memiliki marga Alatas. Dalam kesehariannya, pria kelahiran 1991 itu kerap mengisi dengan mengkaji berbagai keilmuan agama Islam.
Muhammad sendiri tercatat sebagai salah satu pimpinan Markaz Syariah Agro Kultural di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Menurut informasi, pesantren tersebut turut dikelola oleh mertuanya, Rizieq Shihab.
“Beliau latar belakangnya akademisi dan pendakwah. Menantu nomor 2 HRS,” ujar Aziz.
“Beliau mengajar serta berdakwah dari kampung ke kampung,” imbuh Aziz.
Dalam orasinya di Aksi Bela Islam 2503 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (25/3), Muhammad menyampaikan lima tuntutan.
Tuntutan pertama yang disebutkan Muhammad adalah mendesak penangkapan penista agama tanpa terkecuali.
Kedua, ia meminta agar kasus penembakan laskar FPI di KM50 Tol Jakarta-Cikampek dituntaskan.
“Karena itu bukan pelanggaran biasa, itu pelanggaran HAM,” jelas Muhammad di hadapan massa Aksi Bela Islam.
Selanjutnya, tuntutan yang ketiga adalah stop kriminalisasi ulama dan aktivis. Muhammad Bin Husein Alatas menyebut yang harusnya ditangkap adalah penista agama.
Tuntutan keempat yaitu agar selamatkan NKRI dari kecaman oligarki. Muhammad pun menyinggung perihal kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu.
Menurut Muhammad kelangkaan minyak goreng disebabkan oleh oligarki.
“Ketika dia punya minyak angkanya dinaikin, kemudian mendadak dia punya pasokan minyak banyak. Kurang ajar atau tidak?” kata Muhammad.
Tuntutan kelima yang Muhammad sampaikan adalah menghentikan praktik Islamophobia. Ia juga menyebut Islamophobia adalah cara licik untuk menyerang Islam.
Muhammad Bin Husein Alatas menambahkan, lima tuntutan ini massa minta ke Presiden Joko Widodo. Di mana jika Presiden Jokowi tidak bisa menjawab lima tuntutan umat ini, mereka menyarankan sebaiknya Jokowi mundur.
“Kalau Jokowi tidak bisa menjawab lima tuntutan umat, maka kami menyarankan sebaiknya Jokowi mundur. Betul? Setuju?” kata Muhammad.
Muhammad dan Massa Aksi Bela Islam menyatakan siap menghormati presiden yang mundur.