PALANGKA RAYA, KaltengHits.com — Lebih dari dua pekan terakhir ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Palangka Raya meningkat signifikan. Bagaimana tidak, dalam rilis data Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya pada Minggu 7 Agustus, tercatat adanya penambahan kasus aktif positif sebanyak 30 kasus.
Menurut Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, sejumlah kelurahan di kota setempat, kini masuk dalam zona merah sebaran Covid-19.
Disebutkan, ada tujuh kelurahan di zona merah yakni Kelurahan Menteng, Palangka dan Bukit Tunggal di Kecamatan Jekan Raya. Lalu Kelurahan Langkai dan Panarung di Kecamatan Pahandut serta Kelurahan Sabaru dan Kereng Bangkirai di Kecamatan Sabangau.
“Dibanding dua pekan lalu, zona merah bertambah 2 kelurahan di Kelurahan Sabaru dan Kereng Bangkirai. Sekarang ada 18 kelurahan zona hijau, 1 kelurahan zona oranye dan 4 lainnya di zona kuning,” terang Emi, Minggu (7/8/2022).
Dikatakan Emi, Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya, kembali mengambil langkah cepat sesuai dengan langkah penanganan sebagaimana yang diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri perihal Kota Palangka Raya yang kini masih dalam penerapan PPKM Level 1.
“Kita bertindak sesuai level sambil melihat perkembangan kasus. Kami memperkuat edukasi dan sosialisasi di masyarakat agar dapat menerapkan protokol kesehatan. Saya akui jika masyarakat sudah mulai abai dengan prokes, khususnya memakai masker saat beraktivitas,” bebernya.
Saat ini kata Emi kembali, pihaknya telah melakukan kunjungan dan pemantauan penerapan prokes, baik di sekolah-sekolah, kafe, tempat hiburan malam hingga kawasan wisata, untuk memberikan edukasi bagi masyarakat akan pentingnya prokes.
“Beberapa malam terakhir, kami juga gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Juga kita bagikan ratusan masker bagi masyarakat yang kedapatan tidak memakai masker,” ujarnya.
Pihaknya tambah Emi, juga meminta satgas sekolah untuk segera aktif bersama tim kesehatan, dan saling berkoordinasi bersama puskesmas terdekat, untuk melakukan pengecekan kesehatan ke murid yang sakit. “Data yang terkonfirmasi, sekitar 10 persen dari jumlah kasus saat ini adalah para siswa sekolah,” tandasnya. (red)