11. Masalah ginjal
Penyakit gula juga bisa menyebabkan masalah ginjal. Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk di ginjal. Diabetes membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah, akibatnya penyakit ginjal dapat terjadi.
Penderita diabetes akan menemukan gejala seperti urin yang sangat gelap atau berdarah, urin berbusa, nyeri di dekat ginjal di punggung bawah, atau kondisi ginjal kronis atau infeksi saluran kemih.
12. Masalah kardiovaskular
Penderita diabetes seringkali mengalami gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Ciri-ciri penyakit gula lain juga termasuk kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sirkulasi yang buruk juga dapat memperlambat penyembuhan luka dan masalah pada ekstremitas, seperti kaki.
13. Kesemutan atau mati rasa
Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf di seluruh tubuh, terutama yang memengaruhi sensasi di tangan atau kaki. Kesemutan atau mati rasa bisa menjadi tanda kerusakan saraf, atau neuropati diabetes.
Beberapa penderita penyakit gula mengalami nyeri saraf, yang bisa terasa seperti sensasi listrik atau terbakar. Nyeri saraf bisa terjadi di mana saja, tetapi sangat umum terjadi di kaki dan tangan.
Penanganan Penyakit Gula
Dalam penanganan penyakit gula atau diabetes, para ahli kesehatan menggunakan istilah “5 Pilar” yang mencakup:
1. Edukasi (Perubahan Gaya Hidup)
Edukasi yang dilakukan mencakup pemberian informasi mengenai perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan.
Hal ini dimaksudkan agar penderita penyakit gula merasa termotivasi serta mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup sehat. Informasi tersebut mencakup pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala dari komplikasi yang dapat timbul, serta cara mengatasinya.