Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (4/1/2022) membolehkan setiap peserta memilih jenis vaksin berbeda dari dua dosis awal untuk suntikan booster.
Vaksinasi booster dengan jenis vaksin berbeda disebut dosis heterolog. Sementara vaksinasi booster dengan jenis vaksin sama seperti dosis awal disebut homolog.
Vaksinasi Booster Efektif Melawan Omicron
Fakta terbaru mengenai vaksin booster yang lebih ampuh melindungi dari Omicron telah dibuktikan pada penelitian yang dilakukan di Denmark melansir Reuters, pada Sabtu (1/1/2022).
Penelitian ini dilakukan pada 12.000 rumah tangga dengan infeksi COVID-19, termasuk 2.225 rumah tangga diantaranya dengan infeksi varian Omicron.
Pada kesempatan yang lain, penelitian juga dilakukan di Inggris pada 528.176 kasus Omicron dan 573.012 kasus Delta. Hasilnya diterbitkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris yang bekerja bersama unit Biostatistik MRC Universitas Cambridge, menunjukkan jumlah pasien rawat inap Omicron lebih rendah daripada Delta, tepatnya sepertiga varian Delta.
1. Penularan Masih 3,7 Kali Lebih Tinggi daripada Delta
Hasil penelitian menunjukkan infeksi masih tinggi terjadi di rumah dengan anggota keluarga yang sudah mendapat suntikan vaksin booster. Pada varian Omicron, penularan hampir 3,7 kali lebih tinggi terjadi daripada varian Delta. Penelitian ini masih membutuhkan tindakan lebih lanjut lagi.
2. Kemungkinan Terinfeksi Rendah
Para peneliti menuturkan objek penelitian baru sebatas pada penularan yang terjadi di rumah tangga.
Meski demikian, hasil penelitian juga menunjukkan orang yang sudah mendapat vaksin booster 56 persen lebih kecil kemungkinannya terinfeksi dibanding yang belum menerima vaksin booster.