PALANGKA RAYA, KaltengHits.com – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, mengingatkan kolaborasi dan sinergitas serta komitmen kuat dibutuhkan untuk membangun Kalimantan Tengah.
“Penting berkolaborasi dan bersama-sama dan menyamakan persepsi membangun Kalimantan Tengah,” kata Gubernur Sugianto Sabran di Aula Jayang Tingang, saat bertemu dengan Bupati/Wali Kota se-Kalteng dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Tahun 2024. Rabu (27/3/2024).
Dalam rakor tersebut Gubernur menekankan pada beberapa program strategis yang menjadi fokus utama membangun Kalteng menjadi daerah yang bermartabat baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan dan ketahanan pangan.
Gubernur menyebutkan melihat situasi dan kondisi dunia secara global saat ini, ketahanan pangan sangat penting.
“Kurang jeli kurang cepat melihat keadaan, jangan sampai kita kaget melihat keadaan, kita punya tanah subur,” tuturnya.
Karena pangan menjadi faktor penting dalam keseimbangan perekonomian dibutuhkan sinergitas antara provinsi dan kabupaten untuk membangun sarana dan prasarana menunjang hal tersebut. “Kita harus sepakat membuat ketahanan pangan sendiri. Sharing dengan pemprov dan kabupaten,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi sendiri membangun Rice To Rice (RTR) yaitu mesin untuk penggilingan padi/pengolahan padi, sebagai upaya dalam mendukung ketahanan pangan. Pembangunan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi modern di 3 zona yang ada di Kalteng.
Selain itu, pabrik pengolahan pakan ternak juga dibangun. Pembangunan pabrik tersebut untuk mengatasi kekurangan pakan yang dibutuhkan para peternak. Shrimp Estate juga dibangun di daerah Kabupaten Sukamara. Program food estate di lahan Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
“Harus membuat perencanaan yang matang. Saya yakin akan bisa terjadi kalau kita kompak, beberapa tahun ke depan bisa menyentuh dua digit naik angka pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.
Gubernur Sugianto menambahkan, inflasi di Kalimantan Tengah bisa dikendalikan. Beberapa saat yang lalu, Kalteng tambah Gubernur sempat berada diurutan ke 3 tertinggi di Indonesia namun saat ini Kalteng berada di urutan ke 10 dari bawah.
“Inflasi bisa dikendalikan. Urutan ke 10 dari bawah dan kalau bisa deflasi,” pungkasnya. (red/BA)