PALANGKA RAYA, kaltenghits.com – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Sri Widanarni, mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Senin (5/7/2024).
Rakor dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat. Adapun agenda yang digelar, selain Rakor rutin pengendalian inflasi, juga digelar penyerahan penghargaan insentif fiskal kepala daerah yang dinilai berhasil mengendalikan angka inflasi dan rapat pengembangan tanaman herbal.
Turut hadir pada Rakor hari ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Deputi III Kantor Sfaf Presiden Edy Priyono, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, serta seluruh Kepala Daerah di Indonesia yang mengikuti kegiatan secara virtual. Rakor inflasi telah rutin dilaksanakan setiap awal pekan sejak September 2022.
“Sejak inflasi di angka 6% sampai pada awal Agustus 2024, BPS merilis angka inflasi nasional Bulan Juli sebesar 2,13%, turun dari Juni 2,51%. Trennya terus menurun,” ungkap Mendagri Tito Karnavian.
Dijelaskan secara detil oleh Kepala BPS, komoditas penyumbang inflasi Juli 2024 adalah cabai merah dan beras. Di Bulan Juli 2024, juga terjadi deflasi lebih dalam dari Bulan Juni 2024, yaitu 0,18%. Ini merupakan deflasi ketiga di tahun 2024 yang disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Sebaran inflasi Bulan Juli 2024 berdasarkan wilayah secara month to month adalah 6 Provinsi mengalami inflasi dan 32 Provinsi mengalami deflasi. Deflasi terdalam sebesar 1.07% di Sumatera Barat (Sumbar) dan inflasi tertinggi sebesar 0.25% di Papua Barat Daya.
Untuk itu, Mendagri Tito Karnavian berpesan agar daerah dengan angka inflasi rendah menjaga jangan sampai angka inflasi sangat rendah.
“Itu menunjukkan tidak terjadi kenaikan barang dan jasa. Harus hati-hati jangan sampai turun karena demand, permintaan konsumsi rumah tangga,” pesannya.
Mendagri juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan stakeholder lainnya yang telah memberikan insentif fiskal sebagai salah satu instrumen menciptakan iklim kompetitif antardaerah dalam mengendalikan angka inflasi.
“Karena inflasi nasional tidak hanya tergantung pada Pemerintah Pusat saja, tapi juga 552 Pemerintah Provinsi?Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pemerintah Pusat dan Daerah adalah teamwork,” tegas Mendagri.
Provinsi Kalteng menjadi salah satu dari 6 Provinsi yang menerima insentif fiskal sebesar Rp 5.734.723.000. Penghargaan ini diterima langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo di sela acara Rakor.
Sementara itu, Rakor juga membahas pengembangan tanaman herbal di mana Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan langkah-langkah pengembangannya. Hal tersebut sebagaimana arahan Presiden yang menginginkan agar Indonesia dapat mengembangkan tanaman herbal. (red)