Dia menuturkan, karakteristik tanah di Kota Palangka Raya memang kebanyakannya daerah gambut. Bahkan lahan yang kosong dan masih dalam kondisi semak belukar sangat berpotensi menjadi karhutla.
Maka dari itu untuk agar karhutla dapat ditangkap dengan baik, peran dari sejumlah pihak benar-benar ada. Karena apabila terjadi karhutla dalam kondisi besar, dampaknya akan merugikan banyak hal.
“Salah satunya dari segi kesehatan akan terganggu, kemudian perekonomian juga akan ikut terdampak karena angkutan pasokan bahan pangan terganggu masuk ke daerah kita, karena pasokan barang kebanyakannya didatangkan dari luar,” ucapnya.
Orang nomor satu di lingkup DPRD Kota Palangka Raya tersebut menegaskan, sampai saat ini memang belum ada laporan terkait karhutla yang terjadi di wilayah Kota Palangka Raya.
“Tetapi tidak ada salahnya pemkot melalui instansi terkait dan mengajak masyarakat untuk siaga, karena karhutla bisa terjadi kapan saja. Maka dari itu lebih baik mencegah dibandingkan sudah terjadi,” ungkapnya. (an/red)
