PALANGKA RAYA, kaltenghits.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul mengatakan, hingga saat ini sebagian besar puskesmas di provinsi itu masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
Menurut Suyuti, jika Puskesmas menyesuaikan kriteria memiliki lima tenaga esensial, seperti dokter, apoteker dan lainnya, maka hanya sekitar 60 persen puskesmas di Kalteng yang memenuhinya.
Namun, jika dinaikkan lagi kriterianya menjadi sembilan tenaga esensial, maka hanya sekitar 40 persen puskesmas yang memenuhi dan jika dinaikkan lagi menjadi 12 tenaga esensial, maka hanya sekitar 20 persen puskesmas yang memenuhi.
“Saat ini Kalteng masih sangat membutuhkan penambahan tenaga kesehatan, terutama untuk wilayah pedesaan yang masuk dalam kategori daerah terpencil atau pelosok,” kata Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Minggu (23/1/2022).
Penambahan tenaga kesehatan itu, lanjut Suyuti, baik yang berstatus PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Terkait mencuatnya kabar mengenai rencana Pemerintah dalam penataan kebutuhan pegawai salah satunya melalui rekruitmen PPPK, Suyuti mengaku belum menerima informasi mengenai hal tersebut.
“Kami belum ada menerima informasi tentang hal itu. Tapi jika nantinya ada, secara prinsip kami menyambut baik, karena kita tahu memang masih banyak membutuhkan tambahan tenaga kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya itu menyebutkan, Pemprov Kalteng sendiri terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada semua lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun hingga daerah-daerah terpencil.
“Selain kita berupaya agar bisa mendapat tambahan SDM atau tenaga kesehatan, kita juga terus berusaha melengkapi sarana prasarana pendukung,” imbuh dia.
Sementara menyikapi seringnya terdengar tenaga kesehatan yang enggan bertugas di daerah pelosok, Suyuti Syamsul juga mendorong seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk dapat menyediakan insentif tambahan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.
“Itu sebagai bentuk dukungan serta motivasi tambahan bagi para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah-daerah terpencil,” pungkas dia.