Kaltenghits.com – Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Shin Tae-yong angkat bicara mengenai alasannya memilih menangani skuad Garuda. Menurutnya, pemain-pemain Indonesia memiliki potensi besar dan kemauan keras dalam sepak bola.
Hal tersebut disampaikan pelatih asal Korea Selatan itu dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah, Selasa (11/1/2022).
Didampingi sang penerjemah, Jeje, Shin Tae-yong juga mengaku pernah mendapat tawaran untuk melatih tim profesional China dengan upah menggiurkan. Namun, ia lebih memilih menjadi juru taktik bagi timnas Indonesia.
Di mata Shin, skuad Garuda mempunyai harapan dan masa depan lebih besar sehingga butuh dibimbing dan dikembangkan untuk bisa terbang lebih tinggi.
“Manusia harus punya impian dan masa depan,” kata pria berusia 51 tahun itu.
Nama Shin Tae-yong memang semakin harum di kancah sepak bola Indonesia selepas Piala AFF 2020. Kendati masih gagal membawa Evan Dimas dan kawan-kawan juara, namun tangan dingin Shin dinilai memberi pengaruh positif luar biasa di timnas Indonesia.
Progres pesat begitu terasa di tubuh timnas dengan adanya kemajuan yang dicapai dalam kualifikasi pra Piala Dunia hingga masuknya Indonesia ke final Piala AFF 2020 meski akhirnya keluar sebagai runner-up usai ditumbangkan Thailand.
Kini, pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia itu masih terikat kontrak dengan Indonesia hingga 31 Desember 2023.
Beberkan Kejelakan Pemain Timnas Indonesia
Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong membeberkan tiga kejelekan pemain Timnas Indonesia saat menjawab pertanyaan dari Deddy Corbuzier.
Pelatih asal Korea Selatan itu pun memberikan pandangannya. Shin mengatakan, ada tiga hal kejelekan pemain Indonesia, yang di antaranya kurang profesional, sulit mengatur pola makan dan kebingungan soal weight training.
“Pertama, memang kurang mental profesionalnya. Yang kedua masalah makan. Dan ketiga weight trainging. Pemain Indonesia gak tau kenapa sampai harus weight training, ” ucap Shin melalui penerjemahnya.
Menurut Shin, weight training sangat penting dalam meningkatkan kekuatan fisik pemain. Sebab, pesepak bola rentan beradu fisik dengan pemain lawan sehingga fisik yang kuat sangat dibutuhkan.
Shin juga mengaku kesal melihat pola makan pemain Indonesia yang suka dengan makanan manis dan gorengan. Meski demikian, ia mengapresiasi pemain yang berhasil mengubah kebiasaan buruk itu sedikit demi sedikit.
“Pemain Indonesia terlalu banyak makanan gorengan. Dan saya mencoba mengubahnya,” tambahnya.
Di akhir sesi podcast dengan Dedy Corbuzier itu, satu hal lagi yang keluar dari mulut Shin yaitu saat ditanyakan soal pemain kesayangan, dan ia pun singkat menjawab semua pemain yang terpilih dalam timnas Indonesia adalah yang tersayang.