PALANGKA RAYA, kaltenghits.com — Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng Farid Wajdi dalam laporan menyampaikan Rakornis, Rabu (22/2/2023) dilaksanakan dengan tujuan menyampaikan program dan anggaran tahun 2023; menyamakan persepsi, sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan program bidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tahun 2023; menyatukan program prioritas untuk usulan dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun anggaran 2024 melalui aplikasi SIPD.
Asisten Administrasi Umum , Sri Suwanto saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng mengucapkan apresiasi atas diadakannya kegiatan Rakornis yang mengusung tema “Sinergitas Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian demi peningkatan kesejahteraan masyarakat mewujudkan KALTENG MAKIN BERKAH”
“Esensi tema ini menuntut agar kinerja pelaksanaan program maupun kegiatan dapat optimal dan akuntabel serta dilakukan secara bersama-sama dan koordinatif antara Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dalam Kalteng BerAKHLAK penuh KeBERKAHan,” ucap Sri Suwanto
Selain itu Sri Suwanto juga mengungkapkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 mencapai 59.823 orang (4,26 %).
“Kondisi ini merupakan tantangan bagi aparatur yang menangani Bidang Ketenagakerjaan untuk dapat melakukan inovasi atau terobosan dengan menciptakan Program/Kegiatan yang berpihak pada penanggulangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan serta Stunting,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Sri juga menambahkan Dalam Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) tahun 2022, Provinsi Kalimantan Tengah mendapatkan peringkat 9 Nasional dengan indeks 65,84.
“Dengan adanya komunikasi, sinergisitas, dan informasi yang baik antara lintas sektor serta dari Kabupaten/Kota yang membidangi ketenagakerjaan, saya optimis IPK akan naik,” tambahnya.
Pelaksanaan program Transmigrasi di Kalimantan Tengah telah memberikan kontribusi yang nyata, yakni dengan terbukanya keterisolasian daerah pinggiran dan mampu mendorong percepatan pembangunan daerah, memberikan andil dalam pemekaran Kecamatan dan bahkan Kabupaten, mendukung ketahanan pangan daerah, serta mempererat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (BA/red)