Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Metaverse

Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Metaverse
Ilustrasi

Selain adanya isu privasi data pengguna, adiksi yang ditimbulkan metaverse bakal menjadi masalah baru. Kecanduan internet di era sekarang saja sudah cukup mengkhawatirkan, seperti keasyikan main media sosial — hingga  maingame. Apalagi jika pengalaman dunia internet lebih ditingkatkan dan semakin menarik, potensi adiksi atau kecanduan pengguna — tentu bakal meningkat juga.

Dampaknya, tentu akan berpengaruh pada kondisi mental dan fisik pengguna, seperti depresi, kecemasan, dan sifat anti sosial — yang tentu sangat tidak baik untuk kehidupan manusia. Belum lagi kurangnya aktifitas di dunia nyata, yang bisa membuat kesehatan tubuh menjadi berkurang, jarang menghirup udara pagi yang segar — dan jarang berolahraga — lantaran keasyikan di “dunia virtual” yang tidak nyata tersebut.

Para ahli juga khawatir bahwa metaverse dapat digunakan sebagai ‘pelarian’ dari kenyataan hidup, dengan cara yang mirip dengan teknologi internet yang sudah ada. Terlebih bagi orang-orang yang merasa kehidupan nyata terlalu buruk bagi mereka, maka dunia metaverse bisa jadi — akan menjadi tempat “pelarian” mereka.

Apalagi kalau algoritma metaverse dibuat menyesuaikan selera pengguna, maka si pengguna akan semakin betah berlama-lama di dunia tersebut. Bisa saja suatu saat realitas akan menjadi terbalik — di mana dunia virtual dianggap sebagai dunia nyata, dan dunia nyata hanya dianggap selingan.

Dalam sebuah wawancara tahun 2021, Elon Musk mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat “kasus penggunaan yang menarik” untuk metaverse yang digerakkan oleh VR. Menurut Elon, mana mungkin manusia harus menggunakan gadget di atas hidung mereka sepanjang waktu. Sangat-sangat buruk bagi sang pendiri Tesla dan Space-X tersebut.

Terlepas dari sisi negatif metaverse, bagi Anda yang ingin tahu lebih dekat dengan dunia metaverse, Anda bisa menonton film berjudul “Ready Player One”.