Implementasi Metaverse
Berikut ini beberapa penerapan metaverse yang sudah terjadi di kehidupan kita, yaitu:
1. Dunia game
Ada beberapa game yang sebenarnya sudah menerapkan konsep dari metaverse, sebut saja game jadul bernama Second Life, dan game masa kini yaitu Roblox — hingga Fortnite. Game Second Life yang ada sejak tahun 2003 sering digambarkan sebagai metaverse era pertama, karena platform ini menggabungkan banyak aspek media sosial ke dalam dunia 3D yang persisten — dengan penggunanya yang direpresentasikan sebagai avatar.
Fungsi sosial dalam game kemudian juga diterapkan dalam Minecraft — dan dianggap sebagai implementasi lanjutan dari metaverse. Hal serupa juga berlaku untuk game Roblox — yang sejak itu menggunakan istilah “metaverse” secara massiv untuk keperluan pemasaran. Adapun game lainnya yang dianggap memiliki unsur “metaverse” adalah The Sandbox, Decentraland, Active Worlds, The Palace, hingga Fortnite.
2. Virtual Reality
Virtual Reality adalah hal yang paling menggambarkan dunia metaverse. Hal itu berkenaan dengan akses ke dunia metaverse yang secara lebih nyata dan imersif, harus menggunakan teknologi virtual reality.
Facebook atau Meta — yang memiliki unit usaha VR Oculus terus mengembangkan dunia metaverse, dengan meluncurkan Horizon Worlds sebagai dunia metaverse mereka. Horizon Worlds sendiri bisa diakses menggunakan Oculus VR, dan sang player akan merasakan pengalaman nyata di metaverse-nya Facebook.
Kemudian ada Microsoft yang mengakuisisi perusahaan VR AltspaceVR pada tahun 2017, dan berencana mengintegrasikan fitur metaverse ke dalam Tim Microsoft. Dan ada banyak developer lainnya yang mulai menggunakan teknologi metaverse dalam dunia kerja, dunia pendidikan, tur real estate virtual, hingga dunia hiburan. Semuanya pastinya akan menggunakan teknologi VR alias virtual reality.
Isu negatif dalam metaverse
Privasi informasi menjadi isu negatif dalam pengembangan metaverse, lantaran perusahaan yang terlibat kemungkinan — bisa saja menggunakan informasi pribadi pengguna melalui perangkat yang digunakan pengguna — maupun dari interaksi pengguna.
Apalagi Facebook yang “terkenal” dengan isu penggunaan data pengguna, berencana akan mempertahankan iklan tertarget — di dalam platform metaverse mereka. Hal ini tentu akan meningkatkan kekhawatiran khalayak luas — mengenai privasi data pribadi pengguna di metaverse-nya Facebook.