Ini terjadi karena COVID-19 secara umum merupakan virus yang bisa menyerang banyak sistem tubuh. Virus yang mempengaruhi sistem pernapasan terutama diketahui bisa menimbulkan masalah pada telinga, hidung, dan tenggorokan.
“Dengan virus apa pun, respons tubuh adalah peradangan yang dapat menyebabkan mata merah dan gatal,” katanya.
Gejala Omicron Diare saat BAB
Selain itu, salah satu gejala yang juga ditemukan adalah diare saat buang air besar (BAB). John Hopkins Medicine menunjukkan bahwa sekitar 20 persen pasien COVID-19 cenderung mengalami diare sebagai gejala awal setelah terpapar Omicron.
Kecurigaan terhadap infeksi COVID-19 juga bisa lebih besar bila diare disertai gejala lain mirip flu.
dr Robert ‘Bob’ Wachter asal San Francisco, Amerika Serikat, menceritakan pengalaman anaknya yang terinfeksi omicron mengalami gejala mirip flu saat bangun tidur. Gejala tersebut meliputi sakit tenggorokan, batuk kering, nyeri otot, dan kedinginan.
“Anak saya seharusnya (setelah divaksin booster) baik-baik saja, tapi dia malah merasakan perasaan cemas (anxiety) akibat terinfeksi varian Omicron,” tutur dr Wachter lewat akun Twitternya.
Tanda-tanda paling umum dari gejala Omicron terungkap setelah pasien mencatat sederet keluhan dalam Studi ZOE Covid.
Lima gejala teratas varian Omicron adalah:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Bersin
- Sakit tenggorokan
Adapun gejala COVID-19 lain yang paling banyak dikeluhkan pasien Omicron adalah:
- Suara serak
- Menggigil
- Sulit fokus
- Pusing
- Kehilangan nafsu makan