PALANGKA RAYA, Kaltenghits.com – Jenazah pemuda tenggelam akibat perahu katinting yang digunakannya untuk latihan balapan terbalik di Sungai Kahayan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/12/2023) Pagi, akhirnya ditemukan. Korban ditemukan oleh keluarganya sejauh hampir satu kilometer dari lokasi awal tenggelam.
Tiba di rumah duka Gang Hijrah Kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya, Sabtu Pagi, jenazah Nurdin Alias Udin langsung disemayamkan oleh pihak keluarga.
Pemuda berusia dua puluh tahun ini sebelumnya tenggelam di Sungai Kahayan Palangka Raya, setelah perahu katinting yang digunakannya untuk latihan balapan terbalik Kamis (14/12/2023) sore lalu, diduga akibat menabrak batang kayu.
Personel Ditpolairut Polda Kalteng, Briptu A. Yanuar mengatakan, jenazah korban ditemukan di hari kedua tepatnya Sabtu (16/12/2023) pagi, oleh keluarganya sendiri yang berinisiatif melakukan pencarian usai Sholat Subuh dengan menyisir Sungai Kahayan.
Saat ditemukan di sekitar Jembatan Kahayan, jenazah korban dalam kondisi terapung berjarak hampir satu kilometer dari lokasi awal korban tenggelam.
Sementara Bhabinkamtibmas Polsek Pahandut Kelurahan Pahandut Seberang, Aiptu Tutut Ari Bowo turut berduka cita atas meninggal dunianya seorang warga pada wilayah binaannya akibat tenggelam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan.
Takziah pun dilakukan oleh Bhabinkamtibmas jajaran Polresta Palangka Raya, Polda Kalteng tersebut pada rumah duka yang berada di kawasan RT. 5 / RW. I Kelurahan Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/12/2023) pagi.
Aiptu Tutut menjelaskan, peristiwa naas yang dialami oleh warga binaannya tersebut terjadi diketahui terjadi Kamis (14/12/2023) lalu ketika korban bersama teman-temannya sedang melakukan sesi latihan Balap Perahu Ketinting di DAS Kahayan wilayah Kelurahan Pahandut.
“Kejadian berawal sekitar pukul 15.30 WIB saat almarhum bersama rekan-rekannya sedang berlatih Balap Perahu Ketinting pada area DAS Kahayan, yakni mulai dari arah Jembatan Kahayan hingga menuju kawasan Tumbang Rungan,” jelasnya.
“Ketika itu almarhum melaju dengan kecepatan tinggi hingga berada di posisi terdepan dari rekan-rekan latihannya, lalu kemudian Perahu Ketinting korban pun tiba-tiba terbalik yang hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya,”lanjutnya.
Setelah melihat perahu korban terbalik, para peserta latihannya langsung berusaha mencari keberadaan almarhum namun tak kunjung dapat menemukannya, hingga akhirnya kejadian tersebut pun dilaporkan dan mulai dilakukan pencarian oleh petugas SAR gabungan.
“Setelah melakukan pencarian kurang lebih selama 3 hari, almarhum pun akhirnya ditemukan pada pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB oleh pihak keluarga di kawasan bawah Jembatan Kahayan, dengan kondisi mengapung dan telah meninggal dunia,” tutur Tutut.
“Berdasarkan keputusan pihak keluarga, mereka telah mengikhlaskan peristiwa naas ini dan menganggapnya sebagai musibah, sehingga jenazah korban pun tidak dilakukan visum serta akan dimakamkan usai Shalat Zuhur di Pemakaman Pahandut Seberang,” pungkasnya. (red/pm)