Rakor yang langsung dipimpin Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi Pemerintah Daerah dalam melakukan pengendalian inflasi di daerahnya serta sekaligus memberikan penghargaan untuk daerah-daerah yang telah berkinerja baik dalam pengendalian inflasi dan juga untuk memacu daerah lainnya agar memiliki semangat meningkatkan kinerjanya.
Mendagri dalam paparannya menyampaikan Tingkat Inflasi Tahunan secara konsisten mengalami penurunan dimana pada Bulan Mei angka inflasinya ada di angka 4,00 persen dan pada Bulan Juni juga mengalami penurunan menjadi 3,52 persen. Lebih lanjut, Tito Karnavian juga mengutarakan bahwa pada akhir tahun lalu inflasi di Indonesia berada di angka 5,9 persen.
“Dengan koordinasi kita bersama sehingga di bulan Juni angkanya turun menjadi 3,52 persen. Mudah-mudahan ini bisa terus kita kendalikan,” ucapnya.
Tito Karnavian juga mengutarakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan langsung mengenai penanganan dampak el nino, khususnya terhadap ketahanan pangan. Karena itu pada rakor inflasi daerah hari ini hadir pula Kepala BMKG yang akan memberikan informasi sehingga di daerah lainnya bisa memahami dampak el nino, daerah-daerah mana saja berpotensi el nino dan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa inflasi bukan hanya terjadi di Indonesia, fenomena ini juga terjadi seluruh dunia. Secara global, ekonomi dan perdagangan masih melemah, hal ini yang menyebabkan inflasi masih tinggi.
“Suku bunga di negara maju diprediksi masih akan naik. Faktor pendorong berlanjutnya kenaikan suku bunga negara maju antara lain inflasi yang masih di atas target jangka menengah yakni sebesar 2% dan pasar tenaga kerja yang ketat ditandai masih tingginya pertumbuhan upah. Di sisi lain beberapa pihak seperti IMF mengingatkan dampak dari kenaikan suku bunga agresif terhadap volatilitas sistem keuangan global,” katanya.
Sekda Nuryakin mengatakan terkait dengan terpilihnya Pemprov Kalteng sebagai salah satu dari 3 provinsi yang mendapatkan reward Insentif Fiskal Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah hal ini merupakan hasil perjuangan bersama.
“Mudah-mudahan menjadi pembelajaran dan motivasi bagi kita, bahwa sepanjang kita berkoordinasi dan bekerja sama, tentunya hal yang sulit pun bisa kita capai,” ungkapnya.
Sekda Kalteng juga mengharapkan agar semua pihak dapat lebih memaksimalkan semua upaya dan tenaga yang ada. Terlebih lagi yang perlu diperhatikan adalah puncak Karhutla di bulan Agustus – September yang berpotensi Tinggi. Kita harus menjaga ketersediaan stok bahan pangan agar jangan sampai menipis akibat arus distribusi yang berpotensi mengalami gangguan akibat kabut asap. (red)