2. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi rongga perut (peritoneum). Kondisi ini dapat terjadi jika usus buntu pecah dan menyebarkan infeksi. Peritonitis adalah kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis darurat.
3. Abses
Abses adalah kantong berisi nanah yang dapat terbentuk di sekitar usus buntu yang meradang. Abses perlu didrainase dan diobati dengan antibiotik sebelum dilakukan operasi pengangkatan usus buntu.
4. Sepsis
Jika infeksi menyebar ke aliran darah, dapat terjadi sepsis – respons ekstrem tubuh terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan syok.
5. Pylephlebitis
Ini adalah komplikasi langka berupa trombosis dan infeksi vena portal hati, yang dapat terjadi jika infeksi menyebar melalui sistem vena.
6. Infertilitas pada Wanita
Pada wanita, komplikasi dari radang usus buntu seperti peritonitis atau abses dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut di sekitar organ reproduksi, yang berpotensi menyebabkan infertilitas.
7. Obstruksi Usus
Dalam beberapa kasus, peradangan dan pembentukan jaringan parut pasca operasi dapat menyebabkan penyumbatan usus.
Mengingat potensi komplikasi yang serius ini, penting untuk mengenali gejala radang usus buntu sejak dini dan segera mencari bantuan medis. Penanganan yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi ini. (red)