Dalam peninjauan kali ini, Gubernur ingin memastikan pembangunan RS Hanau berjalan tepat waktu, sehingga dapat menopang fasilitas kesehatan di Wilayah Barat yg meliputi 5 Kabupaten, yakni Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, dan Sukamara.
Gubernur di hadapan awak media mengungkapkan RS Hanau ini merupakan kewajiban pemerintah selain membangun infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan.
“Masyarakat Kalimantan Tengah harus sehat, pintar, cerdas, tapi kalau tidak sehat, ini harus dijaga oleh pemerintah. Pemerintah salah satu sisi kewajiban, yaitu membangun rumah sakit beserta sarana prasarananya,” ujar Gubernur.
Gubernur berharap masyarakat Kalteng nantinya tidak perlu lagi berobat keluar daerah.
“Cukup di Kalimantan Tengah dengan SDM yang memadai, dengan peralatan-peralatan yang sama dengan Provinsi lain bahkan dengan negara lain,” harap Gubernur.
Sementara itu, seusai meninjau progres pembangunan RS Hanau, Gubernur dan rombongan meninjau Pasar Penyeimbang di Halaman Pasar Simpang 3 Hanau yang menyediakan 4000 paket Sembako. Sebagaimana pelaksanaan di daerah lainnya di Kalteng, kegiatan Pasar Penyeimbang di Hanau ini juga dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri, sekaligus sebagai salah satu upaya menekan inflasi.
Dijelaskan Gubernur, selaku pimpinan daerah, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota harus hadir untuk membantu masyarakat yang tengah dalam keadaan sulit.
“Saya instruksikan Bupati/Wali Kota se-Kalimanatan Tengah untuk menyiapkan dana BTT (Bantuan Tidak Terduga) untuk membantu masyarakat yang di dalam kesulitan,” ungkap Gubernur.
“Sebagai rasa empati, rasa prihatin kita kepada masyarakat dalam keadaan sulit. Paling tidak beras, tapi kalau bisa ada paket-paket, ada beras 10 kg paling sedikit, abis itu ditambah gula, kopi, minyak goreng 2 liter,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah menyiapkan dana Rp 200 ribu per paket Sembako, di mana untuk lingkup Provinsi disiapkan sekitar 15 ribu paket dengan anggaran Rp 15 miliar pada Ramadan kali ini.
“Insya Allah stok aman. Ini juga, kan, untuk menekan inflasi supaya kita, Kalimantan Tengah, tidak inflasi,” pungkasnya. (red)