PALANGKA RAYA, KaltengHits.com — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (Fisipol UMPR), Kalimantan Tengah, membuka program studi (Prodi) baru Bisnis Digital untuk menyikapi era revolusi industri 5.0 melalui pembelajaran bisnis teknologi digital.
Kepala Laboratorium Politik dan Kebijakan Publik Fisipol UMPR, Saipul MAP di Palangka Raya, Selasa (27/12/2022) mengatakan, Prodi yang mulai menerima pendaftaran mahasiswa baru ini merupakan jurusan yang mempelajari tentang cara merancang bisnis yang dikembangkan menggunakan teknologi digital.
Ilmu yang akan diperoleh pada program studi ini merupakan perpaduan dari ilmu bisnis, manajemen, sistem informasi, hingga teknik informatika.
“Target lulusan prodi ini berbeda dari orientasi mahasiswa yang mencari kerja di kantoran. Tetapi, lulusan dapat menjadi profesional bidang bisnis digital, konsultan bisnis digital atau bahkan menjadi wirausahawan digital dan sebagainya,” kata Saipul.
Program studi yang baru saja direstui untuk diterapkan Fisipol UMPR ini memiliki kekuatan pada pembelajaran bisnis dengan menggunakan teknologi digital. Prodi ini juga yang pertama buka di Kalteng.
Program studi ini dikembangkan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia atau lulusan perguruan tinggi di bidang penguasaan start up digital, market place, big data.
Dikutip dari laman resmi Kominfo.go.id, bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan, bahkan di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini bahkan tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun 2021.
Saat ini bisnis digital juga semakin banyak diminati masyarakat. Tak hanya di aplikasi jual beli daring, bisnis digital juga terus berkembang di media sosial baik facebook, instagram, tik-tok dan berbagai platform digital lain.
Untuk itu, di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Tengah, peluang pengembangan bisnis berbasis digital semakin terbuka lebar.
Saipul mengatakan, dengan modal bonus demografi, harusnya Indonesia dan Kalimantan Tengah tak sekadar target pasar, melainkan menjadi pusat pengembangan usaha e-commerce. (red)