PALANGKA RAYA, kaltenghits.com – Kepala SMAN 1 Palangka Raya Arbusin mengakui para siswa tahun ini tidak bisa mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Hal itu akibat sistem terkunci ketika finalisasi memasukkan nilai rapor saat akan di unggah.
Hal ini merupakan pengalaman pertama bagi SMAN 1 Palangka Raya gagal mengikuti SNMPTN.
Menurut Arbusin, pihaknya telah melakukan upaya dengan menghubungi operator tim LTMPTN, agar membuka akses kepada SMAN 1 Palangka Raya mendaftarkan para siswa mengikuti SMPTN. Namun hal itu tak bisa dilakukan.
“Kami sudah memberitahukan kepada orangtua melalui siswa, seleksi masuk PTN/PTS masih bisa melalui UTBK SBMTN atau secara Mandiri,” kata Arbusin.
Dia pun memastikan bagi siswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN, pihak SMAN1 Palangka Raya akan menyiapkan pembimbingan dengan Prima Mandiri.
“Kami memohon maaf kepada siswa yang tidak bisa ikut SNMPTN tahun ini. Tapi tetap, jangan berkecil hati, masih ada peluang ikut UTBK SBMPTN,” kata Arbusin.
Seperti diketahui, penerimaan mahasiswa baru di PTN dilakukan melalui dua jalur, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Khusus untuk SNMPTN, diukur menggunakan kemampuan akademis melalui nilai rapor di 5 semester terakhir dan prestasi. Sedangkan SBMPTN, mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Skor UTBK menjadi syarat wajib untuk mendaftar ke SBMPTN.
Dalam kasus SMAN 1 Palangka Raya, diduga proses upload data yang dilakukan pihak sekolah pada waktu injuri time. Sedangkan pada kondisi tersebut, jaringan akan sangat sibuk karena seluruh sekolah se-Indonesia akan melakukan upload data juga. Sehingga menyebabkan kegagalan pengunggahan data.
Kegagalan SMAN 1 Palangka Raya mengikutkan siswanya pada SNMPTN tahun 2022, juga mendapat perhatian anggota DPRD Kalimantan Tengah Ina Prayawaty.
Ia menyesalkan adanya kelalaian dari pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Palangka Raya, yang tidak mendaftarkan para siswanya mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kasihan para siswa yang sudah berprestasi dan terus berupaya mempertahankan nilainya demi mengikuti SNMPTN menjadi tidak bisa akibat belum didaftarkan, kata Ina di Palangka Raya, kemarin.
“Informasi yang saya terima, akibat kelalaian dari guru Bimbingan Konseling (BK). Saya minta kepada dinas terkait segera menindaklanjuti tidak bisa siswa SMAN 1 ikut SMPTN tahun ini,” pintanya.
Menurut Anggota DPRD Kalteng dua periode itu, mengikuti SMPTN merupakan cita-cita nyaris seluruh siswa SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri dan bergengsi di Indonesia.
Ina pun berharap, kelalaian seperti ini ke depan jangan sampai terulang kembali. Sebab, kasihan anak-anak yang telah belajar tekun bertahun-tahun untuk bisa ikut SMPTN, tapi karena kelalaian pihak sekolah menjadi tidak bisa.
“Sekarang ini yang harus diupayakan berbagai pihak, baik pihak sekolah maupun dinas terkait, bagaimana caranya para siswa itu bisa tetap ikut seleksi SMPTN. Itu yang harus diupayakan sekarang,” ucapnya.