Hasilnya, remaja dengan skor yang lebih tinggi untuk kecanduan TikTok berkinerja lebih buruk pada tes rentang digit maju dan mundur.
Kecenderungan ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kapasitas memori kerja di antara para penggemar TikTok tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga memiliki skor yang lebih tinggi untuk depresi, kecemasan, dan stres.
Namun untuk kasus ini ada perbedaan secara gender. Ketika para peneliti menganalisis hasilnya secara terpisah, yaitu untuk pria dan wanita, hasilnya berbeda.
Di mana remaja perempuan cenderung memiliki skor kecanduan TikTok yang lebih tinggi.
Namun pada remaja laki-laki, skor depresi, kecemasan, dan stresnya lebih tinggi dengan kapasitas memori kerja lebih rendah.
Tidak terkait pula antara tingkat stres secara signifikan dengan skor pada tes rentang digit mundur.
Peneliti menyatakan belum mengetahui pasti apakah penurunan kapasitas memori yang terjadi pada remaja laki-laki disebabkan oleh tingkat tekanan mental yang lebih tinggi.
Disebutkan pula, hasil penelitian ini tidak mewakili semua remaja di China dan perlu riset lanjutan untuk mendalaminya.
Di mana penelitian longitudinal akan menjelaskan hubungan antara kesehatan mental, dampak kecanduan TikTok, dan kehilangan memori dari waktu ke waktu.