Kaltenghits.com
Kesehatan

Waspadai Bahaya Virus Zika Pada Wanita Hamil

Waspadai Bahaya Virus Zika Pada Wanita Hamil

Palangka Raya, kaltenghits.com — Bahaya virus Zika pada wanita hamil perlu menjadi perhatian khusus. Pasalnya, infeksi virus Zika pada ibu hamil berisiko menimbulkan gangguan bagi janin. Gangguan ini bahkan dapat bertahan hingga bayi lahir dan tumbuh dewasa.

Mikrosefalus pada janin adalah bahaya virus Zika pada wanita hamil yang paling umum terjadi. Tak hanya itu, janin dari wanita hamil yang terinfeksi virus Zika juga bisa mengalami gangguan lain.

Bahaya Infeksi Virus Zika Terhadap Wanita Hamil dan Janin

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Nyamuk jenis ini dikenal juga sebagai pembawa penyakit demam berdarah dengue (DBD), demam kuning, dan chikungunya.

Infeksi virus Zika umumnya hanya menimbulkan gejala ringan, bahkan sebagian tidak menunjukkan gejala apa pun. Berikut adalah beberapa gejala yang muncul bila terinfeksi virus Zika:

  • Demam
  • Ruam
  • Nyeri sendi, terutama di tangan maupun kaki
  • Nyeri otot
  • Mata merah
  • Sakit kepala
  • Kelelahan atau merasa tidak enak badan
  • Sakit perut

Keluhan akibat infeksi virus Zika biasanya berlangsung selama 1 minggu dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Namun, virus ini perlu diwaspadai jika menyerang wanita hamil. Bahaya virus Zika pada wanita hamil dikaitkan dengan kemungkinan janin mengalami mikrosefalus, yaitu kelainan bawaan di mana otak tidak berkembang dengan semestinya sehingga ukuran kepala bayi menjadi kecil. Bayi dengan mikrosefalus lebih berisiko mengalami kejang serta gangguan tumbuh kembang.

Virus Zika juga dapat menyebabkan janin berukuran lebih kecil dari usia kehamilan. Selain itu, virus ini juga bisa membuat bayi terlahir dengan kelainan penglihatan, pendengaran, dan kegagalan tumbuh kembang.

Bahaya virus Zika pada wanita hamil juga dikaitkan dengan sindrom Guillain-Barre (GBS). Kondisi ini merupakan kelainan saraf yang dapat memicu kelumpuhan, bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Namun, kasus GBS akibat infeksi virus Zika jarang terjadi.

Cara Penularan Virus Zika

Selain melalui gigitan nyamuk, wanita hamil juga dapat tertular virus Zika apabila tinggal atau baru saja mengunjungi daerah yang mengalami wabah virus Zika.

Kewaspadaan terhadap infeksi virus Zika juga perlu ditingkatkan karena virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman. Sebab, virus ini juga ditemukan di dalam darah, urine, dan air ludah.

Langkah Penanganan dan Pencegahan Virus Zika

Jika Anda sedang hamil dan mengalami gejala infeksi virus Zika, jangan ragu untuk pergi ke dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab untuk mengetahui riwayat penyakit serta riwayat berpergian Anda, khususnya ke daerah yang tengah mengalami wabah virus Zika.

Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan penunjang berupa tes darah maupun tes urine. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan amniosentesis untuk menyingkirkan bahaya virus Zika pada wanita hamil.

Tidak ada pengobatan spesifik untuk infeksi virus Zika. Dokter akan memberikan pengobatan untuk meredakan gejala yang muncul, misalnya paracetamol. Selain itu, wanita hamil juga akan diminta untuk banyak beristirahat dan minum air untuk mencegah dehidrasi.

Untuk mencegah dan menghindari bahaya virus Zika pada wanita hamil, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Hindari kunjungan ke negara dengan wabah virus Zika.
  • Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang.
  • Gunakan obat antinyamuk.
  • Gunakan kelambu saat tidur.
  • Terapkan perilaku seksual yang aman. Jangan berhubungan seksual jika pasangan baru saja bepergian dari negara atau daerah dengan wabah virus Zika.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menyarankan upaya pencegahan virus Zika dalam bentuk gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas. Anda juga dapat menaburkan bubuk larvasida pada setiap tempat penampungan air, terutama tempat yang susah dikuras.

Jika Anda adalah wanita hamil yang baru kembali dari negara yang diketahui sedang terjangkit infeksi virus Zika, perhatikan dengan cermat kondisi kesehatan Anda. Apabila mencurigai adanya gejala infeksi virus Zika, segeralah lakukan konsultasi dengan dokter guna mengatasi bahaya virus Zika pada wanita hamil.

Referensi :

www.alodokter.com
Cooper, H. J., et al. (2019). Maternal Zika Virus Infection. Obstetrics and Gynecology, 134(6), pp. 1197–1204.
Calvet, G. A., et al. (2018). Study on the Persistence of Zika Virus (ZIKV) in Body Fluids of Patients with ZIKV Infection in Brazil. BMC Infectious Diseases, 18, pp, 49.
World Health Organization. Zika Virus Disease.
Kementerian Kesehatan RI (2019). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus.
Victoria State Government. Better Health Channel. Zika Virus.
Mayo Clinic (2022). Guillain-Barre Syndrome.
Mayo Clinic (2021). Zika Virus.
Marple, K. Baby Center (2021). Zika in Pregnancy.

Berita Terkait

Kabar Gembira! Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Palangka Raya-Jakarta

admin

Sigit Widodo Terpilih Aklamasi Dalam Musorkot, KONI Kota Palangka Raya

admin

Kota Palangka Raya Raih Penghargaan Adipura 2022

admin