PURUK CAHU, KaltengHits.com – Poltekkes Palangka Raya Gelar Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka kajian faktor sosial – ekonomi dan demografi serta dukungan Pemerintah Daerah pada keluarga dengan balita stunting di Kabupaten Murung Raya (Mura) bertempat di Aula A Kantor Bupati Mura, Jum’at (21/6/2024).
Hadir dalam kesempatan ini Asisten II Setda Kab.Mura Sekaligus Wakil Ketua TPPS Kabupaten Mura, Ferry Hardi membuka acara tersebut, hadir juga dalam acara Tim Pakar dan Peneliti dari Poltekkes Palangka Raya, Nila Susanti, SKM, MPH dan Dhini M.Kes, Yena Wineini Migang, MPH, Sugianto, S.Gz, M.Pd, Vilony Natalia Nayar, S.Tr Gz dan Sekretaris Dinkes Mura, Sekretaris DP3AdaldukKB serta Perwakilan setiap Perangkat Daerah terkait Mura.
“Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari Poltekkes Palangka Raya,” kata Asisten II Setda Kab.Mura, Ferry Hardi.
Dikatakannya, Inflasi harga kebutuhan pokok yang tinggi di daerah terpencil juga sangat berpengaruh terhadap stunting.
Ia berharap, kajian ini dapat memberikan gambaran apa saja hal-hal yang selama ini terlewatkan dan belum optimal dilaksanakan sehingga menjadi bahan masukan untuk kebijakan lebih lanjut.
Selaku narasumber Nila Susanti, SKM, MPH menyampaikan dalam sambutannya “Stunting merupakan masalah kesiapan yang komplek dan memerlukan pendekatan yang komprehensif dari berbagai aspek termasuk faktor sosial – ekonomi dan demografi serta dukungan Pemerintah,”tambahnya.
“Memalui diskusi ini diharapkan dapat tercipta pemahaman, yang lebih baik tentang permasalahan stunting serta upaya-upaya yang dapat direkomendasikan dan solusi yang bermanfaat bagi Pemerintah Daerah daerah dalam melakukan intervensi percepatan penurunan stunting,” ucapnya.
Diakhir kegiatan diskusi tim pakar dan peneliti meminta masing-masing Perangkat Daerah dan Pihak terkait TPPS untuk percepatan pencegahan stunting di desa melalui konvergensi memenuhi 7 Paket layanan mencakup kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial, pendidikan anak usia dini, pengasuhan anak. (dks/red)