PALANGKA RAYA, KaltengHits.com — Makin pesatnya era digital membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia. Salah satu bentuk dari perkembangan teknologi saat ini adalah munculnya berbagai macam aplikasi game pada gawai atau gadget, baik online maupun offline.
Melihat permasalahan tersebut Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, mengambil langkah cepat untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan.
Kepala DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ellya Ulfa, meminta agar orang tua mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan teknologi terutama saat bermain game online.
“Kita menyadari pada masa pandemi Covid-19 ini semua anak wajib punya smartphone untuk pembelajaran daring. Namun pada waktu luang mereka juga memanfaatkan perangkat handphonenya untuk bermain game. Saat itu, kadang-kadang iklan yang muncul kurang pantas untuk anak-anak,” katanya, Kamis (21/7/2022).
Menurut Ellya, DPPKBP3APM Kota Palangka Raya terus berkoordinasi dan bersinergi dengan para psikolog klinis, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) baik di kecamatan ataupun kelurahan untuk menangani permasalahan anak kecanduan akibat penggunaan game gawai secara berlebih.
“Kita terus mensosialisasikan kepada para orang tua untuk dapat mendampingi anak dalam penggunaan teknologi terutama saat menggunakan internet. Orang tua harus memberi pengertian kepada anak-anaknya terkait apa yang boleh dan tidak boleh,” jelasnya.
Pada saat ini lanjut Ellya, sudah ada dua kasus anak kecanduan game gawai yang telah ditangani oleh DPPKBP3APM Kota Palangka Raya. Menurutnya kedua anak tersebut sampai menderita gangguan kesehatan seperti struk ringan akibat terlalu berlebih menggunakan perangkat digital.
Ellya mengimbau sebagai sekolah pertama bagi anak, maka orang tua harus mampu memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya agar bijak dalam penggunaan teknologi terutama penggunaan smartphone saat berselancar di internet.
“Harus ada pendampingan dari orang tua. Bagaimana pendekatan dengan anak dari sisi agama, waktu luang, kita memberi pengertian kepada anak agar tidak terlalu berlebih dalam bermain game di smartphonenya. Ada baiknya anak-anak diarahkan kepada kegiatan yang lebih bermanfaat seperti bimbel ataupun mengikuti organisasi dan ekstrakurikuler di sekolah,” saran Ellya. (red)