PETAK BAHANDANG, Kaltenghits.com — Bau asap masih tercium di udara. Di antara puing-puing kayu yang hangus dan seng yang melengkung karena panas, beberapa warga duduk termenung. Tatapan kosong mereka sesekali tertuju pada sisa-sisa rumah yang pernah menjadi tempat penuh cerita.
Di tengah pemandangan pilu itu, langkah mantap Bupati Katingan, Saiful, terdengar di atas tanah berdebu. Didampingi Wakil Bupati Firdaus, ia mendekati warga satu per satu, menggenggam tangan mereka, mendengarkan bisikan cerita yang penuh luka. Kehadirannya bukan sekadar formalitas; ia membawa pesan bahwa pemerintah berdiri di barisan terdepan, bersama rakyatnya yang tengah diuji.
“Saya datang bukan hanya untuk melihat. Saya datang untuk memastikan kita tidak sendirian menghadapi ini. Pemerintah akan membantu sekuat tenaga, dari sandang, pangan, hingga bahan bangunan, agar rumah-rumah ini kembali berdiri,” ucapnya dengan suara tegas namun hangat.
Bantuan diserahkan langsung — beras, pakaian, dan bahan pokok namun yang lebih berarti dari itu adalah sentuhan kemanusiaan yang ia bawa. Kepala Dinas Sosial Katingan, Robertus Pamuryanto, menambahkan bahwa bantuan bahan bangunan sudah disiapkan untuk mendukung pemulihan jangka panjang.
Warga menyimak, beberapa mengangguk pelan. Ada yang menitikkan air mata, bukan karena kehilangan, tapi karena merasakan ada yang benar-benar peduli.
“Kita jadikan musibah ini sebagai pengingat. Kita kuat karena kita bersama. Kita bangkit, bukan hanya membangun rumah, tapi membangun harapan,” seru Saiful, suaranya menembus keheningan sore itu.
Di bawah langit yang mulai memerah, Petak Bahandang menyimpan luka, tapi juga semangat baru. Di tengah abu yang berserakan, Bupati Saiful menyalakan api harapan, membakar tekad untuk berdiri kembali. (dy/red)