Pilek pada bayi yang disertai beberapa gejala di atas bisa menjadi tanda adanya kondisi yang lebih serius, seperti pneumonia. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu segera membawa Si Kecil ke dokter saat mendapatinya terserang pilek dengan gejala-gejala tersebut.
Menangani Pilek pada Bayi
Melihat bayi pilek pasti membuat Bunda sebagai orang tua merasa cemas. Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa Bunda lakukan guna meringankan keluhan si Kecil, yaitu:
- Memastikan dia mendapat istirahat yang cukup.
- Memposisikan kepalanya lebih tinggi agar dia bisa lebih mudah bernapas.
- Memberikan ASI atau susu formula secara teratur untuk mencegahnya mengalami dehidrasi. ASI juga dapat memperkuat daya tahan tubuh bayi dalam melawan infeksi penyebab pilek.
- Menguras lendir atau ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus bayi.
- Menempatkan Si Kecil pada ruangan tanpa AC. Bila perlu, gunakan pelembap udara untuk membantu mengencerkan lendir yang menjadi penyumbat hidung sekaligus meredakan batuknya.
- Menjauhkan Si Kecil dari asap rokok atau debu.
Selain beberapa cara di atas, Bunda juga bisa meringankan pilek pada bayi menggunakan larutan air garam steril (sterile saline) tetes hidung. Namun jika Bunda ragu dalam menggunakannya, lebih baik bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan tersebut.
Agar Si Kecil tidak sering terkena pilek, jangan lupa untuk melengkapi jadwal imunisasinya dan menjauhkan Si Kecil dari orang yang sedang sakit flu.
Saat Si Kecil sedang pilek, hindari memberikannya obat pereda pilek atau batuk yang banyak beredar bebas di pasaran. Jika ingin menggunakan obat-obatan untuk meredakan gejala pileknya, lebih baik konsultasikan secara langsung dengan dokter anak. Terlebih jika Si Kecil mengalami gejala pilek seperti penjelasan di atas.