PALANGKA RAYA, kaltenghits.com – Ketika persyaratan sebagai calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) telah terpenuhi, secara mendadak Deden Wigustianto (Deden Agustiar) mengundurkan diri dari kontestasi. Tak pelak, pengumuman secara mendadak ini menimbulkan spekulasi politik di masyarakat Kalimantan Tengah. Apalagi di tengah hiruk pikuk pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) di tingkat Provinsi dan kabupaten/kota.
Alasan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Tengah, Deden W. Agustiar Sabran, yang membatalkan diri maju sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, ternyata karena disarankan oleh sang nenek tercinta, untuk tidak mencalonkan terlebih dahulu.
“Saya menyampaikan terima Kasih atas dukungan masyarakat Kalteng selama ini, dukungan itulah membuat saya semakin tumbuh dan memahami problem problem sosial masyarakat. Secara resmi saya sampaikan bahwa saya tidak akan mendaftarkan diri sebagai Calon Anggota DPD RI Kalteng Tahun 2023 karena beberapa hal yang sudah saya pertimbangkan kembali,” kata Deden Agustiar Sabran didampingi Tim Rakhdinda Dwi Artha Qairi dan Sigit Widodo, Sabtu (13/5/2023).
Dia mentatakan, selain faktor usia Deden mengaku dia masih sangat muda. Sebeb itu, dia mengaku masih perlu lebih banyak turun ke masyarakat, lebih intens berinteraksi langsung sehingga benar-benar menjadi bagian dari masyarakat.
“Alasan utama saya tidak mendaftar karena nenek saya yang saya cintai, sebagai teladan saya, menyarankan agar saya mematangkan diri dan berproses dari bawah. Dengan itu, kelak kesuksesan yang dicapai tidaklah instan dengan menggunakan nama besar,” ucapnya.
“Pengabdian saya kepada masyarakat Kalteng akan terus berjalan melalui HIPMI dan organisaai lainnya. Dan sebagai masyarakat Kalteng kecintaan saya akan selalu hadir dalam hidup saya. Salam hormat saya dan terima kasih kepada tim, pendukung dan masyarakat yang telah memberikan dukungan,” pungkasnya.
Seperti diketahui hasil perolahan suara untuk DPD maupun DPR RI ini, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah bagi sebagian partai politik sebagai tolak ukur perolehan suara. Jika memperoleh suara significan maka akan dilirik sebagai kandidat calon gubernur maupun calon wakil gubernur. (red)