Jakarta, kaltenghits.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku akan mengintegrasikan data semua jenis vaksinasi, tak cuma vaksin Covid-19, ke aplikasi PeduliLindungi.
“Kita lihat ini bagus untuk digitalisasi, nanti mirip [vaksinasi] Covid; data masuk, disimpan, bisa ditarik setiap saat benar melalui aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/5).
Soal target waktu penuntasan, ia mengatakan “Sekarang masih persiapan dan akan segera launching sehingga akan mulai penggunaan digitalisasi vaksinasi nasional.”
Budi mengakui program ini tak lepas dari pengalaman warga sehari-hari soal pentingnya data vaksinasi anak. Misalnya, untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Menurutnya, beberapa perguruan tinggi asing mewajibkan data vaksinasi calon mahasiswanya sejak kecil, seperti vaksin polio.
Sementara, data vaksinasi umum di Indonesia masih berupa catatan tertulis di buku atau kartu vaksin yang tak selalu terpelihara hingga sang anak dewasa.
“Pengalaman kami buku [vaksin] itu enggak selalu bisa disimpan sampe dewasa,” lanjut dia.
Di luar catatan buku itu, datanya juga tersebar di tiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya tempat vaksinasi itu. “Akumulasi laporan detailnya ada di masing-masing fasilitas kesehatan imunisasi, sehingga kalau pindah kota sulit kan,” ucapnya.
Pertimbangan lainnya adalah kesuksesan digitalisasi data vaksin Covid-19 yang memudahkan berbagai pendataan.
“Kita akan mengulangi suksesnya vaksinasi Covid dengan cara meregister, mendaftarkan, menyimpan data vaksin individu secara digital,” tutur dia.
Budi mengatakan program digitalisasi data vaksinasi nasional bakal memudahkan penyediaan riwayat vaksin semua warga sejak masih dini.
“Semua anak yang diimunisasi akan terekam individunya dan akan memiliki sertifikat elektronik yang disimpan [secara] digital, setiap saat dibutuhkan tetap bisa diakses yang [datanya] tersimpan di Kemkes,” jelas mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.
Diketahui, aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan sejak awal pandemi Covid-19 menyimpan riwayat vaksinasi Covid-19, yang mencakup merek vaksinnya, lokasi dan waktu vaksinasi. Selain itu, ada data penunjang lainnya seperti lokasi fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksinasi.