PALANGKA RAYA, Kaltenghits.com – Kerajinan rotan dan produk makanan yang diproduksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng), berhasil menarik perhatian konsumen dari Jepang.
Kepala Bank Indonesia Kalteng Yura Djalins mengatakan kerajinan rotan hasil produksi UMKM dari Kabupaten Pulang Pisau itu sedang dalam tahap komunikasi, untuk memenuhi berbagai persyaratan yang diminta calon pembeli di Jepang.
“Kalau produk makanan yang telah menarik perhatian atase perdagangan dan KJRI Osaka itu, sedang kami koordinasikan lebih lanjut. Semoga berlanjut ke kerja sama perdagangan yang lebih besar lagi,” ujar Yura di Palangka Raya, Selasa (5/4/2022).
Adanya daya tarik konsumen dan calon pembeli dari Jepang pada produk UMKM asal Kalteng, berkat pameran yang digelar BI Kalteng bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri, khususnya Singapura, Beijing, Tokyo, London dan New York.
Yura mengatakan, produk UMKM asal Kalteng itu juga difasilitasi dan dikirim ke atase perdagangan di luar negeri, untuk turut dipamerkan sekaligus sebagai salah satu bentuk business matching.
“Sampai saat ini memang UMKM binaan BI Kalteng, belum ada yang melakukan ekspor secara langsung. Baru ada melalui perantara. Namun demikian, kami memiliki cita-cita ke arah sana atau langsung mengekspor tanpa perantara,” katanya.
Dalam mewujudkan cita-cita itu, BI Kalteng sejak beberapa tahun silam hingga saat ini, terus berupaya meningkatkan kapabilitas perajin melalui pelatihan dan pendampingan, sehingga kualitas produk yang dihasilkan terus berkembang dengan kuantitas tetap stabil.
Kepala BI Kalteng itu mengatakan, pelatihan di sini tidak hanya membuat produk secara baik dengan desain yang terkini dan premium, tapi juga bagaimana cara menjual, memasarkan barang dengan memanfaatkan teknologi informasi, media sosial dan e-commerce.
“Jadi, dari sisi penawaran dan permintaan, UMKM di Kalteng bisa menjadi lebih siap,” kata Yura.
Khusus untuk merespon potensi ekspor, lanjut dia, BI Kalteng tengah merancang program pelatihan menembus pasar ekspor. Di mana pelatihan itu terkait prosedurnya, hal yang harus dipenuhi, serta tips dan trik dimiliki pelaku pemula.
“Program ini bekerja sama dengan pihak-pihak berkompeten dan praktisi yang mampu menjawab berbagai tantangan,” pungkasnya.