Meski sangat membantu, namun jika digunakan secara berlebihan, headset atau earphone dapat mengakibatkan bahaya gangguan pendengaran.
Untuk mencegah efek negatif penggunaan earphone tersebut, beberapa hal bisa dilakukan, seperti menghindari volume besar (cukup di 60%), menghentikan penggunaan headset setelah 1 jam, dan beristirahat selama 1 jam. Lalu, bisa juga dengan melakukan pemeriksaan telinga secara rutin untuk membersihkan kotoran telinga, minimal 6 bulan sekali.
Mendengarkan musik, menonton film atau mendengarkan pembicaraan pertemuan virtual dari laptop atau handphone menggunakan headset atau earphone memang terasa menyenangkan dan lebih nyaman, karena tidak menimbulkan suara yang mengganggu orang lain.
Namun, jika headset terlalu sering digunakan, apalagi jika volume suaranya terlalu keras, hal ini justru dapat merusak sel-sel saraf pendengaran. Ketika sel saraf ini rusak, telinga akan kesulitan atau bahkan tidak bisa menghantarkan rangsang suara menuju otak. Kondisi ini membuat Anda sulit untuk mendengarkan suara.
Sebaik, sebagus, dan seaman apapun kualitas yang dijamin produsen headset yang Anda beli, sampai saat ini belum ada satu pun headset yang bisa menjamin Anda bebas dari penyakit telinga.
WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran (tuli) karena mendengarkan musik yang terlalu besar.
Itu sebabnya, Anda perlu mengetahui tentang bahaya headset untuk kesehatan telinga dan pendengaran Anda.
Bahaya Penggunaan Headset
Mengutip hellosehat, berikut berbagai bahaya yang mungkin mengintai Anda ketika mengenakan headset.
1. NIHL (noise-induced hearing loss)
Bahaya berupa NIHL (noise-induced hearing loss) atau tuli akibat kebisingan dapat terjadi tidak hanya karena volume suara di headset Anda terlalu keras, tetapi juga seberapa lama atau sering Anda menggunakannya.