Seruyan, Kaltenghits.com – Lagi-lagi bentrokan antara warga dan aparat terjadi di lahan kebun kelapa sawit di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Bentrokan yang terjadi, buntut aksi demo warga yang sudah 3 minggu ini bertahan terus melakukan aksi demo menuntut lahan plasma 20 persen kepada perusahaan perkebunan sawit PT Hamparan Masawit Bumi Persada (PT. HMPB).
Dalam bentrokan yang terjadi Sabtu siang (7/10/2023), seorang warga dikabarkan tewas dan seorang lagi terluka akibat terkena tembakan yang diduga berasal dari senjata apparat.
Saat bentrok terjadi suasana di sana terasa begitu mencekam. Warga terlihat begitu ketakutan dan lari kocar-kacir untuk bersembunyi dibalik pepohonan sawit untuk menyelamatkan diri, saat mendengar suara letusan tembakan dari senjata aparat yang berusaha memukul mundur warga.
Dalam peristiwa ini jatuh korban dari pihak warga yaitu 1 tewas atas nama Gijik dan 1 terluka parah atas nama Upik, akibat terkena tembakan yang diduga berasal dari senjata milik apparat.
Menurut Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Erlan Munaji, bentrokan ini berawal dari kedatangan banyak warga Desa Bangkal yang masuk ke kawasan perkebunan PT. HMBP, dengan menaiki mobil bak terbuka dan puluhan sepedamotor.
Warga yang datang ada membawa berbagai senjata tajam seperti ketapel, parang, dodos serta Egrek. Bahkan ada juga yang membawa senjata air soft gun jenis pcv.
Kedatangan warga langsung dihadang oleh aparat, serta memberikan himbauan melalui alat pengeras suara, agar segera membubarkan diri dan kembali ke tempatnya masing-masing.
Namun himbauan ini tidak diindahkan warga yang terus berusaha merengsek masuk, sehingga aparat akhirnya terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan yang kemudian menembakan gas air mata ke arah warga, untuk membubarkan massa.
Sementara mengenai adanya korban yang tewas dan luka menurut Erlan, pihak kepolisian masih akan menyelidiki masalah ini. Sebab dipastikannya aparat yang bertugas melakukan pengamanan di areal PT. HMBP baik itu Brimob maupun Samapta, tidak ada yang dibekali senjata tajam. M
“Mereka hanya dibekali senjata gas air mata, peluru hampa dan peluru karet,” kata Erlan,
Sebagaimana diketahui, konflik antara warga Desa Bangkal dengan PT. HMBP 2 ini sudah cukup lama terjadi. Selain menuntut lahan plasma 20 persen, warga juga meminta perusahaan menyerahkan lahan seluas 1.175 hektar dan pengelolaan lahan disamping kiri dan kanan jalan masuk ke perusahaan agar diserahkan kepada pihak desa yang mengelolanya. Namun hingga sekarang pihak perusahaan belum bisa memenuhi sepenuhnya tuntutan warga. (red)