PALANGKA RAYA, KaltengHits.com — Dalam upaya memperluas serta melancarkan jaringan pasar bagi pelaku usaha, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan misi dagang dan investasi dengan Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dari kegiatan temu usaha ini, dapat terjalin kerja sama dengan mitra usaha baru.
“Momentum pemulihan ekonomi Kalimantan Tengah terus berlanjut, di mana kinerja sektor-sektor utama penopang ekonomi tetap tumbuh tinggi. Pada Triwulan I, II, dan III Tahun 2022, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi se-Regional Kalimantan,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo dalam sambutannya pada acara Misi Dagang Provinsi Jatim dan Kalteng di Aula Jayang Tingang pada Rabu (14/12/2022).
Wagub mengungkapkan pihaknya menyadari bahwa sebagian besar produk/barang yang ada di Kalteng didukung dan dipasok dari luar daerah khususnya dari Pulau Jawa.
“Terkadang pelaku usaha mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku maupun dalam pemasaran dan melalui kegiatan Temu Usaha dan Misi Dagang seperti ini diharapkan dapat membuka pangsa pasar bagi pelaku usaha khususnya antar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkapnya.
Tingginya tingkat Inflasi daerah, tambahnya, saat ini cukup berdampak bagi para pelaku usaha, baik di bidang perdagangan maupun usaha lainnya, sehingga pemerintah berusaha membangkitkan aktivitas masyarakat salah satunya kegiatan Temu Usaha dan Misi Dagang yang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di Provinsi Kalteng.
“Kita semua berharap jalinan kerja sama antar pelaku usaha dapat berkelanjutan, dengan tetap menjaga kualitas produk usaha sehingga kemitraan tetap terjaga. Sehingga, memberikan manfaat satu sama lain seluas-luasnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan khususnya peningkatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Hj. Khofifah Indar Parawansa menuturkan ini sebuah pertemuan yang sangat produktif. Dia juga berharap kerja sama antara kedua belah provinsi akan terbangun lebih produktif. “Karena OPD sudah MoU, antar institusi, pelaku usaha juga sudah MoU, ada Kadin dengan Kadin, Iwapi dengan Iwapi, HIPMI dengan HIPMI dan seterusnya,” tuturnya.
Gubernur Jatim menggambarkan transaksi bisnis pada misi dagang ini mencapai angka Rp 233 miliar lebih hingga pukul 12.55 WIB. “Transaksi antar kedua provinsi. Ada yang jual ada yang beli. Yang dibeli, antara lain gaharu dan cukup besar. Dan, kita jual ada daging, pakan ikan, dan seterusnya,” ujarnya.
Misi dagang dan investasi antara Jatim dan Kalteng melakukan MoU dengan 11 OPD, 10 BUMD, dan 4 asosiasi dari kedua provinsi serta melibatkan 200 peserta yang terdiri atas 51 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha dari Kalteng. OPD yang melakukan MoU, antara lain Dinas Perdagangan dan Perindustrian kedua provinsi, Dislutkan, Disbun, TPHP, Pemdes, PTSP, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kehutanan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Dinas Ketahanan Pangan. Adapun badan usaha yang melakukan MoU, antara lain PT Batuah Raja Berkah, PT Jamkrida, Banama Tingang, dan lainnya. (red)